Jokpro Dukung Jokowi 3 Periode, Ubai Minta Pakai Nurani

MEDIA DEMOKRASI, Tangerang Selatan - Dukungan agar Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali menjabat untuk yang periode ketiga pada Pilpres 2024 mendatang, disuarakan komunitas yang menamakan dirinya Jokpro (Jokowi-Prabowo).

Komunitas tersebut bahkan telah muncul terang-terangan di wilayah termuda se-Banten ini, setelah menggelar deklarasinya di wilayah Benda Baru, Pamulang, Tangsel pada Sabtu, 31 Juli 2021. Memang yang hadir segelintir, tapi itu sudah cukup untuk memantik reaksi warga.

Netizen alias masyarakat internet Tangerang meyakini para penggagas itu bukanlah warga asli Tangerang. “Saya Yakin 100 persen. Mereka bukan asli orang Tangerang. Orang Tangerang asli tak sebodoh itu,” kata Irwan Levienzo. Hal itu juga diungkap Dhani Bhanen, netizen lainnya. “Dari planet mana orang-orang ini?”

Reaksi Partai Ummat

Seperti diketahui sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono menyebut bahwa gagasan tersebut merupakan sebuah visi. Tujuannya, yakni terkait dengan amandemen Undang-undang Dasar 1945 mengenai masa jabatan presiden.

"Untuk mengubah masa jabatan presiden, bisa cara mengganti amandemen. Itu bisa terjadi jika mendapat dukungan kuat dari masyarakat yang menginginkan bahwa Pak Jokowi maju yang ketiga kalinya," ujar Timothy seusai deklarasi.

Di tempat terpisah, Ubaidillah Thalib, Ketua DPC Partai Ummat setempat, langsung bereaksi keras. “Memang di negara demokrasi, semua orang punya hak mendukung si A atau si B. Tapi jika dukungan itu terkait hal yang menabrak aturan, semestinya tidak dilakukan,” kata Ubai saat diwawancarai Sigit Nugroho dari Media Demokrasi.

Ubaidillah paham, jika amandemen diubah, bisa saja Jokowi mempimpin 3 periode, bahkan sampai mati sekalipun. Tapi itu melukai hati rakyat. Apalagi Jokowi kini dikenal sebagai sosok yang seenaknya mengubah kebijakan.

“Paling gres, soal rangkap jabatan. Dulu dia bilang tidak boleh rangkap jabatan. Aturan pun dia sendiri yang teken. Kini, lantaran Jokowi terlanjur mengangkat Rektor UI jadi Komisaris BRI, maka aturannya yang diubah. Untungnya Rektor UI mundur karena malu dihujat orang se-Indonesia. Presiden seperti itu mau 3 periode?” tanya Ubaidillah.

“Silakan punya aspirasi, tapi pakailah nurani. Di bawah Jokowi, tata hokum dan ekonomi Indonesia amburadul. Mana katanya ekonomi meroket, yang ada utang yang meroket. Hukum tebang pilih,” tutupnya. (sn)

Redaksi
319

Featured News

Official Support

Jalan G Obos IX No. 26 Kota Palangka Raya

081351921771

mediademokrasi@gmail.com

Follow Us
Foto Pilihan

Copyright © 2020 Media Demokrasi All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer