Ambisi KSP Moeldoko, Besar Nafsu dari Kemampuan

MEDIA DEMOKRASI, Jakarta-Kepala Badan Komunikasi Strategis  DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meragukan kemampuan politik praktis, KSP Moeldoko. Sebab jangankan menjadi Ketua Umum Partai Politik, menjadi Ketua Umum PSSI saja kalah.

“Buktinya, beliau dikalahkan oleh yunior empat tahun dibawahnya, yakni pak Edy Rahmayadi, yang sekarang menjadi Gubernur Sumatera Utara,” ucap Herzaky, Minggu (3/10/2021).

Dia juga meragukan kemampuan intelijen KSP Moeldoko. Karena ada prinsip dasar di militer, setiap prajurit adalah insan intelijen. Hal ini mungkin tidak berlaku bagi KSP Moeldoko. “Atau bisa jadi, kemampuan intelijen beliau tumpul dan berkarat karena tertutup oleh ambisi dan hawa nafsunya akan kekuasaan,” cetusnya.

Jika kemampuan intelijennya baik, lanjut Herzaky, ketika ada oknum kader Demokrat dokter hewan Johny Allen Marbun menawarkan KSP Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum melalui Kongres Luar Biasa (KLB), tentu saja KSP Moeldoko akan melakukan langkah-langkah intelijen.   

Mulai dari pengumpulan keterangan hingga menilai informasinya, sehingga memiliki kemampuan untuk membaca peta politik dan peta kekuatannya. Diutarakan Herzaky, kalau ada jenderal mengaku doktor politik, tapi cuma modal nafsu melakukan KLB, lalu kalah dan tidak diakui oleh pemerintah, hal ini tentu saja mengecewakan. Men-downgrade kemampuan KSP,   panglima, jenderal bintang empat dan doktor politik. Wajar kalau ada yang menilai KSP Moeldoko itu hanya punya nafsu berkuasa saja, tanpa melalui sebuah proses MDMP, atau  Military Decision Making Process, atau Proses pengambilan keputusan, yang baik dan benar.

Padahal, imbuh dia, hal-hal ini dipelajari oleh seluruh perwira militer ketika mengenyam pendidikan sesko angkatan. “Kami saja, sebuah partai politik, menggunakan kemampuan intelijen yang sepatutnya. Ketika ada rencana kudeta ini, kami lakukan proses pengumpulan keterangan. Kemudian kami cek, apakah informasi ini benar atau tidak,” tandasnya.

Bahkan, terang Herzaky, sebagaimana yang rekan-rekan wartawan ketahui, pihaknya juga menulis surat kepada presiden. Tidak cukup itu, Demokrat juga terus mengikuti pergerakan KSP Moeldoko. Sehari sebelum berangkat ke Deli Serdang, KSP Moeldoko masih berkegiatan dengan Presiden di Banten. Ini yang membuat Presiden Jokowi juga berang.

“Menurut informasi yang bisa kami percaya, KSP Moeldoko berangkat ke Deli Serdang tanpa izin presiden. Meski sebelumnya KSP Moeldoko juga membantah terlibat KLB, tapi kami diberi informasi bahwa beliau akan berangkat ke Deli Serdang dengan pesawat Garuda pada hari Jumat tanggal 5 Maret 2021,” rincinya.

Kenyataannya, jelas Herzaky, meski sudah dipanggil beberapa kali oleh petugas Garuda di bandara, KSP Moeldoko tidak masuk pesawat, dia berusaha melakukan pengelabuan. KSP Moeldoko ternyata menggunakan pesawat jet pribadi dari Halim Perdana Kusumah ke Medan, dengan transit terlebih dahulu di Batu Licin Kalimantan Selatan. “Siapa intelijen kami? Rakyat. Karena kami, Partai Demokrat, berkoalisi dengan rakyat,” cetusnya.

Selanjutnya, ungkap Herzaky, berdasarkan keterangan para saksi, jelas sudah bahwa yang hadir di KLB ilegal itu bukanlah pemilik suara yang sah. Mereka adalah para mantan kader PD dan bahkan banyak juga yang hadir adalah beberapa kader partai lain. Motivasi para peserta KLB yang dilakukan di Deli Serdang itu tentu hanya sekedar imbalan uang saja. Janjinya akan diberi uang Rp 100 juta. Nyatanya, hanya sekitar 30-an orang yang diberi Rp 100 juta. Sisanya bervariasi, mulai dari lima juta hingga dua puluh lima juta. Karena itu, terjadi kekacauan di pihak KSP Moeldoko. Banyak yang kecewa dan menuntut janji-janji palsu yang tidak tertunaikan

“Sementara itu, koar-koarnya dokter hewan Johny Allen Marbun adalah bahwa sesegera mungkin, yakni hari Selasa, tanggal 9 Maret 2021, Kemenkumham akan mengesahkan hasil KLB. Kenyataannya? Kita tahu semua, pemerintah cukup adil dan bijaksana. Kemenkumham menolak hasil KLB. Ini pukulan terberat bagi KSP Moeldoko,” tuturnya.

Tapi, ujar Herzaky, pihaknya diingatkan oleh beberapa jenderal bintang empat bahwa KSP Moeldoko tidak akan berhenti. Selama dia masih di KSP, masih bercokol di istana, dia akan menggunakan kekuasaannya untuk mencapai ambisinya. “Peringatan itu terbukti. KSP Moeldoko melakukan beberapa kali rapat, untuk melanjutkan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat,” tegasnya. (mdi2)

Redaksi
545

Featured News

Official Support

Jalan G Obos IX No. 26 Kota Palangka Raya

081351921771

mediademokrasi@gmail.com

Follow Us
Foto Pilihan

Copyright © 2020 Media Demokrasi All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer