MEDIA DEMOKRASI, Bandung - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji akan berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa dalam Forum Dialog Terbuka dan audiensi Mahasiswa Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Rabu ini.
Dalam forum yang dihadiri juga oleh jajaran Pemprov Jabar, Ketua DPRD Jabar, Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi tersebut berbagai kritikan dan tuntutan disampaikan agar pemerintah provinsi (Pemprov) dan DPRD Jabar segera mengambil langkah nyata mulai dari soal percepatan RUU Perampasan Aset, sistem penganggaran daerah, hingga penertiban tunjangan anggota legislatif.
"Permohonan pada kita dan seluruhnya akan segera kita lanjuti ya, yang daerah kita lakukan, yang ke pusat kita akomodir untuk disampaikan. Jadi kita memiliki komitmen yang sama agar negara ini lebih baik," kata Dedi.
Terkait penganggaran daerah yang diminta untuk diarahkan ke program yang bermanfaat bagi masyarakat, Dedi mengungkap pihaknya telah merealokasi anggaran Rp120 miliar yang di antaranya digunakan untuk asuransi ketenagakerjaan dan perbaikan jalan kabupaten/kota, bahkan di tengah aksi demonstrasi yang berlangsung.
"Di antaranya untuk asuransi ketenagakerjaan, kemudian jalan-jalan di kabupaten/kota yang masih buruk itu kan karena sistem pengalokasian anggarannya tidak menjadi prioritas. Dan kita sudah bikin surat edaran untuk segera menjadi skala prioritas, termasuk Tasik, Cirebon, Cianjur, kemudian isu sampah segala macam itu yang lagi kita benahi," ujar Dedi.
Dedi mengatakan untuk yang menjadi usulan ke pemerintah pusat, pihaknya siap melakukan tindakan-tindakan untuk mengakomodir aspirasi tersebut.
Terkait acara dialog ini, Dedi mengungkap apresiasinya dengan cukup banyaknya yang hadir di mana menurut data yang diterimanya sekitar 1.048 dari 143 perguruan tinggi di seluruh Jabar yang hadir.
"Ini relatif cukup banyak loh," ucapnya.
Dedi Mulyadi sebelumnya memang berjanji memfasilitasi mahasiswa untuk berdialog secara terbuka dengan DPRD Jabar.
Ratusan mahasiswa yang berasal dari perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang merupakan organisasi kemahasiswaan intra kampus hadir dan menyampaikan aspirasinya.
Sebagian besar aspirasi itu disampaikan mengenai dorongan percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset bagi koruptor, reformasi Polri, insiden gas air mata di sekitar Kampus Unpas dan Unisba, hingga tuntutan transparansi tunjangan anggota legislatif seperti DPR dan DPRD. Termasuk kritikan soal konten media sosial pimpinan daerah yang lebih banyak unsur populisme-nya.
Kegiatan ini sendiri, sebagai respon aksi demonstrasi di beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir berakhir ricuh termasuk di Bandung.
Di Bandung akibat demo pada 29-30 Agustus 2025 sedikitnya bangunan yang terdiri atas aset MPR RI di Jalan Diponegoro, rumah makan Sambara, satu rumah warga di Jalan Gempol, serta dua kantor bank di Jalan Ir H Djuanda, Gedung DPRD Jabar, 10 motor, warung makan lainnya, dan infrastruktur di bawah Jembatan Pasupati mengalami kerusakan.
Sumber : ANTARA
Jalan G Obos IX No. 26 Kota Palangka Raya
081351921771
mediademokrasi@gmail.com
Copyright © 2020 Media Demokrasi All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer