MEDIA DEMOKRASI, Jakarta - Politisi senior Partai Demokrat, Andi Arief merasa geram dengan berbagai tuduhan yang menyebut Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai penggerak rakyat untuk melakukan demonstrasi. Terakhir, demo bertajuk “Jokowi End Game”. Andi menegaskan, jika SBY mau, ia bisa menyerukan rakyat untuk benar-benar turun ke jalan. Hal itu disampaikan oleh Andi melalui akun Twitter miliknya @andiarief__.
"Rasanya, rakyat akan turun ke jalan kalau beliau serukan. Tapi itu bukan DNA SBY," kata Andi Arief, Senin (26/7/2021). Tak lupa Andi menjelaskan, saat ini SBY sedang berada di rumah Cikeas, Jawa Barat, menjalankan protokol kesehatan secara ketat. “Beliau sedang menyibukkan diri mengisi hari-hari di rumah dengan melukis. Pak SBY mendukung penanganan Covid-19. Saat ini beliau jalankan prokes ketat di Cikeas, sambil melukis," ungkapnya.
Namun, jika SBY terus menerus dituduh menjadi dalang gerakan rakyat, Andi Arief menyebut bukan tidak mungkin ia akan bereaksi. "Kalau terus dituduh pemerintah dan buzzer, bahwa Pak SBY yang mendalangi gerakan rakyat, beliau manusia biasa yang bisa bereaksi," ujarnya.
Tudingan Dalang Demo
Sebelumnya Partai Demokrat mengecam keras sikap Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi. Kecaman itu menyusul unggahan Budi di akun Facebook pribadinya yang dinilai hoaks dan fitnah terhadap Partai Demokrat dan mahasiswa. Adapun unggahan itu berupa poster bertuliskan “Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya”.
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demoktrat, Herzaky Mahendra Putra, juga menyoroti juga keberadaan tagar #BongkarBiangRusuh yang meletakan kata Demokrat di bawahnya. "Sangat tegas dan jelas, Budi Arie Setiadi telah berusaha memfitnah Partai Demokrat sebagai biang rusuh dan menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu (25/7/2021).
Demokrat pun mempertanyakan, mengapa kemudian di tengah semakin memburuknya situasi Indonesia karena pandemi Covid-19, fitnah dan hoax berupa tuduhan tak berdasar kepada Partai Demokrat semakin banyak dilancarkan oleh pendukung pemerintah?
"Dan kali ini oleh seorang Wamendes. Mengapa kegagapan pemerintah menangani pandemi, kemudian mau dialihkan dengan terus-terusan memfitnah Partai Demokrat? Kalau pola pikir seperti ini yang mendarah daging di para pendukung pemerintah, pantas saja jika nyawa rakyat tidak menjadi prioritas. Pemerintah bisa hilang fokus, dan terkesan sibuk mengalihkan persoalan dan mencari kambing hitam," tutur Herzaky. (sn)
Jalan G Obos IX No. 26 Kota Palangka Raya
081351921771
mediademokrasi@gmail.com
Copyright © 2020 Media Demokrasi All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer