MEDIA DEMOKRASI, Tokyo – Sebelum laga semifinal, Eng Hian selaku pelatih Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melalui PBSI memberikan keterangan pers terkait cedera pemainnya. Ia seolah memberi garansi, pasangan itu akan tampil normal di semifinal, bahkan laga final.
Seperti diketahui, Greysia/Apriyani memang tampil habis-habisan di laga perempatfinal nomor ganda putri yang digelar pada Kamis 29 Juli 2021 malam. Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, pasangan peringkat enam dunia itu pun berhasil mengungguli rivalnya, Du Yue/Li Yin Hui (China).
Partai ketat selama 100 menit itu diselesaikan secara rubber game dengan skor akhir 21-15, 20-22, 21-17. Tapi sesaat setelah mereka melakukan selebrasi kemenangan, Greysia terlihat memegang pahanya dan ekspresi wajahnya seperti kesakitan. Menurut Eng Hian, Greysia mengalami keram pada otot paha. (sn)
Eng Hian pun menjelaskan tim medis tengah menangani Greysia agar cepat pulih. Ia pun meyakini bahwa Greysia yang kini berusia 33 tahun itu akan baik-baik saja untuk laga berikutnya, bahkan laga puncak alias final.
"Ada ketegangan pada otot paha Greys sehingga mengalami keram. Sekarang sudah ditangani terapis untuk di-recovery. Besok juga ada rest, jadi harusnya semua baik-baik saja," papar Eng Hian, melalui keterangan pers resmi PBSI, Jumat (30/7/2021).
Bukti tersaji, dalam laga semifinal 100 menit pun mereka menang. Catatan laga terlama Greysia justru bukan di Olimpiade Tokyo 2020, tapi di semifinal Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016. Kala itu Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, melawan pasangan Jepang Naoko Fukuman/Kurumi Yonao (Jepang).
Itulah rekor pertandingan terlama dalam sejarah bulu tangkis. Fukuman/Yonao yang mengalahkan Greysia/Nitya memakan waktu selama dua jam 41 menit alias 161 menit!
Jalan G Obos IX No. 26 Kota Palangka Raya
081351921771
mediademokrasi@gmail.com
Copyright © 2020 Media Demokrasi All rights reserved. | Redaksi | Pedoman Media Cyber | Disclimer